首页 > 热点
Danantara Bakal Suntikan Modal ke Garuda Indonesia, Pakar: Solusi atau Blunder?
发布日期:2025-05-21 07:01:05
浏览次数:852
Warta Ekonomi,quickq加速器 安装包 Jakarta -

Holding BUMN investasi, PT Danantara, dikabarkan tengah mempertimbangkan penyertaan modal ke maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) yang kini kembali terguncang akibat tekanan keuangan yang memburuk pascarestrukturisasi.

Setelah mencatat laba dalam dua tahun berturut-turut pascapandemi, Garuda kembali mencetak kerugian pada 2024. Upaya penyelamatan pun terus digencarkan, termasuk melalui restrukturisasi internal dan penunjukan Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama sejak November 2024, yang diharapkan mampu memperkuat jaringan internasional dan efisiensi operasional.

Danantara Bakal Suntikan Modal ke Garuda Indonesia, Pakar: Solusi atau Blunder?

Danantara Bakal Suntikan Modal ke Garuda Indonesia, Pakar: Solusi atau Blunder?

Pengamat BUMN, Toto Pranoto, menyatakan kondisi Garuda Indonesia masih memprihatinkan. Salah satu indikatornya adalah terbatasnya jumlah pesawat yang beroperasi akibat kendala biaya perawatan, padahal permintaan penerbangan domestik sedang tinggi.

Danantara Bakal Suntikan Modal ke Garuda Indonesia, Pakar: Solusi atau Blunder?

Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Danantara Terapkan Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas yang Baik untuk Seluruh Investasi

Danantara Bakal Suntikan Modal ke Garuda Indonesia, Pakar: Solusi atau Blunder?

"Padahal saat ini industri penerbangan domestik sedang cukup baik, dengan permintaan yang tinggi akibat jumlah armada yang terbatas," ujar Toto kepada Warta Ekonomi, Selasa (20/5/2025).

Toto menilai bahwa karena Penyertaan Modal Negara (PMN) tidak memungkinkan, maka masuknya Danantara bisa menjadi solusi realistis. Ia menyebut bahwa sumber dana potensial berasal dari dividen BUMN tahun buku 2024 yang telah disetorkan kepada negara. Namun, ia menekankan perlunya proposal bisnis Garuda yang lebih solid dan terfokus pada potensi pasar dalam negeri.

“Rute internasional sebaiknya dibatasi hanya untuk pasar gemuk seperti haji dan pariwisata potensial ke Jepang atau Australia,” ucapnya.

Namun, langkah tersebut menuai kritik tajam dari Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira. Ia menilai rencana suntikan modal dari Danantara tidak tepat dan berisiko menimbulkan efek domino terhadap stabilitas sektor keuangan nasional.

“Untuk apa Danantara menyuntik dana ke Garuda? Ini rencana investasi yang tidak tepat,” ujar Bhima.

Menurutnya, Danantara seharusnya difokuskan pada investasi produktif jangka panjang seperti pengembangan industri baterai atau energi terbarukan yang dampaknya lebih luas bagi perekonomian dan masyarakat.

Baca Juga: Boeing Lirik Indonesia, Danantara Jadi Jembatan Strategis

Bhima juga menyoroti risiko bahwa Danantara bisa menjadi “tukang cuci piring” bagi BUMN bermasalah dan membebani entitas BUMN lain yang sehat, mengingat sebagian aset Danantara juga bersumber dari bank-bank Himbara.

“Bahkan bisa menimbulkan risiko sistemik ke sektor keuangan, mengingat sebagian aset Danantara juga berasal dari bank-bank Himbara,” ujarnya.

Ia menilai bahwa opsi penyelamatan Garuda melalui Danantara lebih bersifat politis dibandingkan rasional secara investasi.

“Lebih bersifat politis. Karena banyak prospek investasi Danantara yang lebih positif bagi pendapatan dan masyarakat misalnya pembangunan kapasitas baterai dalam negeri dan energi terbarukan,” jelasnya.

Bhima pun menyebut bahwa jika hal ini direalisasikan, suntikan ke Garuda hanya menjadi solusi sementara bagi maskapai yang menurutnya berada “di ambang sakaratul maut”.

"Harusnya Danantara tidak mendanai Garuda," tegas Bhima.

 

上一篇:5 Jenis Olahraga Terbaik buat Kamu yang Mau Memulai Gaya Hidup Sehat
下一篇:Demo Buruh di DPR, Ratusan Personel Disiagakan di Kolong Flyover Slipi
相关文章